Total Tayangan Halaman

Selasa, 29 Oktober 2013

Drama Cerita Rakyat



Timun mas
Narator : Pada zaman dahulu, hiduplah seorang wanita tua. Masyarakat biasa memanggilnya Mbok Rondo. Mbok Rondo ingin sekali punya anak. Karena itu, Mbok Rondo nekat pergi ke rumah raksasa.
Raksasa: Ha ha ha.... kenapa kamu datang kesini?
Mbok Rondo : Ampun raksasa. Aku hanya ingin meminta sesuatu darimu.
Raksasa: Apa itu?
Mbok Rondo: Selama ini aku ingin punya anak. Tolong beri aku sesuatu agar aku bisa punya anak.
Raksasa: Baiklah. Tapi dengan satu syarat.
Mbok Rondo: Apa itu?
Raksasa: Saat anak itu sudah besar, kau harus mengembalikannya untuk ku makan.
Mbok Rondo: ( Berpikir sebentar) Baiklah.
Narator: Sang raksasa memberi Mbok Rondo sebuah timun raksasa berwarna emas. Mbok Rondo bergegas pulang. Sesampainya di rumah, ia langsung membelah timun itu. Ternyata di dalam timun itu ada seorang bayi yang cantik. Mbok Rondo memberi nama bayi itu dengan nama Timun Mas dengan panggilan Timas. 9 tahun kemudian.....
Tetangga: Wah, anakmu sudah besar ya, Mbok Rondo.
Mbok Rondo: ( Menunduk) Ya....
Tetangga: Lho, ada apa Mbok Rondo?
Mbok Rondo : Aku pernah berjanji pada raksasa yang tinggal di perbatasan desa bahwa Timas akan aku berikan kepadanya jika ia sudah besar. Lalu Timas akan dimakan olehnya......
Tetangga: Sabar ya, Mbok Rondo. Aku akan mencari solusinya.
Narator: Esoknya raksasa datang ke rumah Mbok Rondo.
Raksasa: Mana anakmu, Mbok Rondo!
Mbok Rondo: Dia masih kecil, raksasa.
Raksasa: Baiklah, aku akan kembali 1 bulan lagi.
Narator: Raksasa pergi dengan kecewa. Sedangkan Timas sembunyi di dalam rumah dengan ketakutan. 1 bulan kemudian....
Raksasa: Mana anakmu?
Mbok Rondo: Dia sedang sakit.
Raksasa: Baiklah, aku akan kembali besok.
Narator: Sementara raksasa pergi, tetangga Mbok Rondo berlari menuju seseorang yang dianggap sakti oleh masyarakat sekitar.
Tetangga: Tolong tetangga saya. Anaknya besok akan dimakan oleh raksasa yang tinggal di perbatasan desa.
Orang Sakti: Kalau begitu, nanti ajaklah tetanggamu dan anaknya kemari.
Tetangga: Baiklah.
Narator: Beberapa saat kemudian....
Orang Sakti: Jadi ini tetanggamu.
Tetangga: Iya.
Orang Sakti: ( Menghadap ke Timas) Ini ada sesuatu untukmu ( Memberikan sesuatu kepada Timas).
Timas: Apa isi bungkusan ini?
Orang Sakti: Bungkusan pertama isinya biji timun. Bungkusan kedua isinya jarum. Bungkusan ketiga isinya garam.
Timas: Lalu apa gunanya ketiga bungkusan ini?
Orang Sakti: Kamu lihat saja nanti. Ingat, taburkan isi setiap bungkusan secara urut jika kamu membutuhkan pertolongan.
Timas: Baiklah.
Narator: Timas dan Mbok Rondo pulang dengan perasaan khawatir. Keesokan harinya.....
Raksasa: Mana  anakmu?
Mbok Rondo: Dia ada di belakang rumah. ( Berbicara dengan takut)
Narator: Raksasa berjalan ke belakang rumah Mbok Rondo. Tapi ia melihat Timas sedang berlari menjauhi. Ia segera mengejar Timas. Ternyata ia berhasil mengejar Timas.
Raksasa: Mau lari kemana kamu?
Timas: Aku akan lari sampai terhindar darimu!( melemparkan biji timun ke depan raksasa)
Narator: Tumbuhlah tumbuhan timun yang sangat besar dan banyak. Raksasa tergiur dan ingin memakan buah itu. Sementara raksasa makan, Timas segera berlari kencang menjauhi raksasa. Timas berhenti sebentar. Tapi tiba – tiba raksasa sudah berada di dekatnya walaupun larinya agak lambat karena kekenyangan.
Raksasa: Mau kemana kamu!
Timas: Jawabanku tetap sama! Rasakan ini!( melemparkan jarum ke depan raksasa)
Narator: Tumbuhlah pohon bambu yang banyak dan runcing. Raksasa tidak mempedulikan adanya pohon - pohon itu. Ia terus saja mengejar Timas walaupun ia kesakitan karena menginjak pohon – pohon itu. Walaupun kesakitan, ia tetap bisa mengejar Timas. Karena panik, Timas melemparkan garam ke depan raksasa. Tak lama kemudian, muncullah lautan yang sangat dalam. Raksasa tenggelam. Timas berlari menuju rumahnya. Setelah sampai ia langsung memeluk Mbok Rondo.
  
                

1 komentar: