Timun mas
Narator
: Pada zaman dahulu, hiduplah seorang wanita tua. Masyarakat biasa memanggilnya
Mbok Rondo. Mbok Rondo ingin sekali punya anak. Karena itu, Mbok Rondo nekat
pergi ke rumah raksasa.
Raksasa:
Ha ha ha.... kenapa kamu datang kesini?
Mbok
Rondo : Ampun raksasa. Aku hanya ingin
meminta sesuatu darimu.
Raksasa:
Apa itu?
Mbok Rondo: Selama ini aku ingin punya anak.
Tolong beri aku sesuatu agar aku bisa punya anak.
Raksasa:
Baiklah. Tapi dengan satu syarat.
Mbok
Rondo: Apa itu?
Raksasa:
Saat anak itu sudah besar, kau harus mengembalikannya untuk ku makan.
Mbok
Rondo: ( Berpikir sebentar) Baiklah.
Narator:
Sang raksasa memberi Mbok Rondo sebuah timun raksasa berwarna emas. Mbok Rondo
bergegas pulang. Sesampainya di rumah, ia langsung membelah timun itu. Ternyata
di dalam timun itu ada seorang bayi yang cantik. Mbok Rondo memberi nama bayi
itu dengan nama Timun Mas dengan panggilan Timas. 9 tahun kemudian.....
Tetangga:
Wah, anakmu sudah besar ya, Mbok Rondo.
Mbok
Rondo: ( Menunduk) Ya....
Tetangga:
Lho, ada apa Mbok Rondo?
Mbok
Rondo : Aku pernah berjanji pada raksasa
yang tinggal di perbatasan desa bahwa Timas akan aku berikan kepadanya jika ia
sudah besar. Lalu Timas akan dimakan olehnya......
Tetangga:
Sabar ya, Mbok Rondo. Aku akan mencari solusinya.
Narator:
Esoknya raksasa datang ke rumah Mbok Rondo.
Raksasa:
Mana anakmu, Mbok Rondo!
Mbok
Rondo: Dia masih kecil, raksasa.
Raksasa:
Baiklah, aku akan kembali 1 bulan lagi.
Narator:
Raksasa pergi dengan kecewa. Sedangkan Timas sembunyi di dalam rumah dengan
ketakutan. 1 bulan kemudian....
Raksasa:
Mana anakmu?
Mbok
Rondo: Dia sedang sakit.
Raksasa:
Baiklah, aku akan kembali besok.
Narator:
Sementara raksasa pergi, tetangga Mbok Rondo berlari menuju seseorang yang
dianggap sakti oleh masyarakat sekitar.
Tetangga:
Tolong tetangga saya. Anaknya besok akan dimakan oleh raksasa yang tinggal di
perbatasan desa.
Orang
Sakti: Kalau begitu, nanti ajaklah tetanggamu dan anaknya kemari.
Tetangga:
Baiklah.
Narator:
Beberapa saat kemudian....
Orang
Sakti: Jadi ini tetanggamu.
Tetangga:
Iya.
Orang
Sakti: ( Menghadap ke Timas) Ini ada sesuatu untukmu ( Memberikan sesuatu
kepada Timas).
Timas:
Apa isi bungkusan ini?
Orang
Sakti: Bungkusan pertama isinya biji timun. Bungkusan kedua isinya jarum.
Bungkusan ketiga isinya garam.
Timas:
Lalu apa gunanya ketiga bungkusan ini?
Orang
Sakti: Kamu lihat saja nanti. Ingat, taburkan isi setiap bungkusan secara urut
jika kamu membutuhkan pertolongan.
Timas:
Baiklah.
Narator:
Timas dan Mbok Rondo pulang dengan perasaan khawatir. Keesokan harinya.....
Raksasa:
Mana anakmu?
Mbok
Rondo: Dia ada di belakang rumah. ( Berbicara dengan takut)
Narator:
Raksasa berjalan ke belakang rumah Mbok Rondo. Tapi ia melihat Timas sedang
berlari menjauhi. Ia segera mengejar Timas. Ternyata ia berhasil mengejar
Timas.
Raksasa:
Mau lari kemana kamu?
Timas:
Aku akan lari sampai terhindar darimu!( melemparkan biji timun ke depan
raksasa)
Narator:
Tumbuhlah tumbuhan timun yang sangat besar dan banyak. Raksasa tergiur dan
ingin memakan buah itu. Sementara raksasa makan, Timas segera berlari kencang
menjauhi raksasa. Timas berhenti sebentar. Tapi tiba – tiba raksasa sudah
berada di dekatnya walaupun larinya agak lambat karena kekenyangan.
Raksasa:
Mau kemana kamu!
Timas:
Jawabanku tetap sama! Rasakan ini!( melemparkan jarum ke depan raksasa)
Narator:
Tumbuhlah pohon bambu yang banyak dan runcing. Raksasa tidak mempedulikan
adanya pohon - pohon itu. Ia terus saja mengejar Timas walaupun ia kesakitan
karena menginjak pohon – pohon itu. Walaupun kesakitan, ia tetap bisa mengejar
Timas. Karena panik, Timas melemparkan garam ke depan raksasa. Tak lama
kemudian, muncullah lautan yang sangat dalam. Raksasa tenggelam. Timas berlari
menuju rumahnya. Setelah sampai ia langsung memeluk Mbok Rondo.
Terima kasih sudah membaca ^_^
BalasHapus